Koneksi Antar Materi - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya
Nama : Dicky Ferdy
NIM : 2305047530
Mata Kuliah :Filosofi Pendidikan
Koneksi Antar Materi
Kesimpulan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Kesimpulan dan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran
Ki Hadjar Dewantara yang saya pelajari dalam modul ini adalah pendidikan dan
pengajaran adalah satu kesatuan yang saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pengajaran (onderwijs) adalah bagian
dari pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau
berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedang pendidikan (opvoeding)
memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak. Agar mampu
mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya. Baik sebagai seorang manusia
maupun sebagai anggota masyarakat. Setelah mempelajari secara mendalam pemikiran-pemikiran
Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, Pengetahuan dan pengalaman baru yang
diperoleh diantaranya adalah Ki Hajar Dewantara memandang proses pendidikan
adalah proses menuntun segala kodrat pada anak. Dari pemikiran ini dapat
diartikan bahwa guru seharusnya guru menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator
pembelajaran, serta menjadi teladan dalam bersikap sehari-hari. Guru yang sesungguhnya
bukanlah "mengajar" sebagaimana yang sering dipraktekkan saat ini, bahwa
guru dianggap senagai satu-satunya sumber pengetahuan lalu kemudian melalukan proses
transfer pengetahuan yang dimiliki di depan kelas secara menoton kepada siswa tanpa
memerhatikan karakteristik dari siswa. Ki Hajar Dewantara mengajarkan kita
sebuah arti dari pendidikan yang humanis, beliau juga mampu menciptakan konsep
Sistem Among sebagi patokan guru dalam mendidik siswa, "Ing ngarso Sung
Tolodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani" memiliki arti di
depan memberi teladan, di tengah memberi semangat dan di belakang memberi
dorongan.
Refleksi
dari pengetahuan dan pengalaman baru yang saya peroleh dalam modul ini dan
perubahan diri yang saya alami dan yang akan saya praktekan di sekolah
Praktik baik yang dapat saya terapkan di sekolah dan kelas saya agar mencerminkan pemikiran KHD diantaranya adalah, harus memandang peserta didik sesuai dengan kodrat jiwanya masing-masing yang dibawa sejak lahir. Maka penting kiranya untuk menemukan kodrat jiwa anak. Maka dalam pembelajaran perlu mengenali kodrat jiwa anak kemudian menuntunnya. Sehingga potensi, bakat, minat anak dapat berkembang dengan baik. Dalam kelas perlu untuk menciptakan ekosistem yang mendukung tumbuh kembang kodrat jiwa anak. Serta mengupayakan untuk menghindarkan dari hal-hal yang mengganggunya. selanjutnya yang dapat ditepkan di kelas adalah semaksimal mungkin untuk melaksanakan prinsip-prinsip pembelajaran KHD. prinsip tersebut diantaranya seperti Ing ngarso sung tuladha, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani. Dengan memberikan contoh, memotivasi serta memberikan dorongan. kemudian juga ada asah, asih, dan asuh. membawa nilai-nilai kekeluargaan ke dalam kelas. Dengan memandang peserta didik seperti anak sendri dan memposisikan diri sebagai orang tua bagi mereka sehingga rasa kekeluargaan dapat tumbuh. Tidak hanya dengan siswa namun juga dengan wali murid. Yang terakhir adalah menyelenggarakan pembelajaran yang merdeka. Yaitu dengan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid. pembelajaran yang berpusat pada murid ini, diantaranya dapat dilaksanakan dengan metode pembelajaran berbasis proyek. Dengan metode proyek selain berpusat pada murid dan dapat mengasah keterampilan siswa yang sesuai dengan yang dibutuhkan abad 21, namun sesuai juga dengan karakteristik siswa saat ini. KHD menyebut hal tersebut dengan kodrat keadaan, yaitu sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Disamping itu, dengan metode ini juga dapat menjembatani gaya belajar siswa yang audio, visual, audio-visual, dan psikomotor. Serta dapat melibatkan unsur cipta, rasa, dan karsa.
Pertanyaan Pematik
- Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini? Asas kemerdekaan, Asas kodrat alam, Asas kebudayaan, Asas kebangsaan, dan Asas kemanusiaan
- Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini? Pemikiran saya yang sesuai dengan pemikiran KHD yaitu, Ing Ngarso Sung Tuladha (maka orang tua dan guru seagai suri tuladan anak dan siswa)Ing Madya Mangun Karsa (yang di tengah memberikan semangat ataupun ide-ide yang mendukung), dan Tut Wuri Handayani (yang di belakang memberikan motivasi). Sistem pendidikan yang dilakukan yaitu menggunakan sistem among atau Among Methode artinya guru itu menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Tri pusat pendidikan yaitu yang mewarnai peserta didik adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menerapkan asas-asas dalam pendidikan ada 5 yaitu: Asas kemerdekaan, Asas kodrat alam, Asas kebudayaan, Asas kebangsaan, dan Asas kemanusiaan Jadi guru harus memperhatikan apa yang dapat dikembangkan dari anak didiknya. Guru harus jeli menelisik kebutuhan anak didik, mana yang harus didorong, dan apa yang harus dikuatkan.Guna memenuhi kebutuhan pengembangan bakat, anak didik harus mrasa merdeka. Namun, merdeka yang dimaksud bukan bermakna mutlak. Tidak ada paksaan terhadap peserta didik sehingga tidak menghalangi kreativitasnya dalam belajar. Guru dan pserta didik bebas menerapkan sistem pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga naninya akan meningkatkan kualitas system pendidikan nasional.
- Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini? Kualitas pendidikan Indonesia. Kita juga harus mengetahui proses pembelajaran yang terinspirasi dari konsep KHD. Adapun berikut ini merupakan 6 inspirasi pembelajaran dari konsep KHD, diantaranya yaitu: Menerapkan Teori TRIKON, menumbuhkan daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (psikomotor), metode sistem among, membentuk Pribadi yang Mandiri, pendidikan harus relevan dengan kehidupan, dan pengembangan Pendidikan Selaras dengan Nilai Budaya
Komentar
Posting Komentar